PEREKONOMIAN
INDONESIA
1. SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Sumber pembiayaan
pembangunan terdiri dari 4 jenis, yaitu:
a) Tabungan
Sukarela
Tabungan sukarela adalah bagian dari pendapatan yang diterima masyarakat yang dengan sukarela tidak digunakan untuk konsumsi. Contohnya adalah tabungan yang disimpan oleh nasabah di sebuah bank.
b) Tabungan
Pemerintah
Tabungan pemerintah adalah kelebihan pendapatan Negara setelah dikurangi pengeluaran-pengeluaran rutin, tabungan ini dilaksanakan melalui kebijakan fiscal. Kemudian Tabungan pemerintah merupakan selisih antara realisasi penerimaan dengan pengeluaran pemerintah.
c) Tabungan
Paksa (Forced Saving)
Dengan
adanya pajak, mau tidak mau harus mengurangi konsumsi karena berkurangnya
pendapatan akibat pembayaran pajak. Dalam hal pengenaan pajak, pemerintah
memaksa unit-unit ekonomi yang lain seperti rumah tangga dan perusahaan untuk
mengurangi pendapatan mereka dengan cara membayar pajak kepada pemerintah.
Pengaruh pajak terhadap produksi tampak pada kemampuan dan kemauann untuk
bekerja, menabung, dan berinvestasi.
Dari
segi distribusi pendapatan pajak dapat mempersempit perbedaan pendapatan,
tetapi dapat juga memperlebar jurang perbedaan pendapatan. Pajak yang progresif
sifatnya adalah pajak yang semakin tinggi tingakat pendapatan sebagian objek
pajak semakin tinggi prosentase pajak yang dipungut. Sebaliknya, pajak regresif
adalah apabila pendapatan semakin tinggi semakin rendah prosentase pajak yang
dikenakan. Untuk pajak proposional, prosentase pajak tetap walaupun tingkat
pendapatanya tinggi
Tabungan paksa adalah langkah yang dilakukan pemerintah untuk melakukan pinjaman ke masyarakat, badan-badan keuangan di luar bank komersial (LKBB), bank komersial, bank sentral dan mencetak uang baru dalam rangka menanggulangi defisit anggaran.
d) Hasil Dari Perdagangan Luar Negeri.
Hasil dari
perdagangan luar negeri, yaitu yang diperoleh dari kelebihan nilai ekspor
dikurangi nilai impor.
Keuntungan yang
diperoleh bagi kita adalah berupa diolahnya SDA, meningkatnya lapangan kerja,
meningkatnya penerimaan negara dari sumber pajak, serta adanya ahli tehnologi.
Sedangkan keuntungan bagi pihak asing adalah berupa deviden.
2.
PENJELASAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Pembangunan
yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan
mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan
berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan
berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
Contoh Pembangunan Berwawasan Lingkungan
antara lain:
a) Pelestarian
hutan, dengan cara tidak menebangnya atau mengkonversi menjadi lahan permukiman
b) Penggunaan
Green Energy (energi hijau) di masa depan seperti penggunaan energi matahari,
angin maupun air sebagai pembangkit listrik
c) Reklamasi
lahan tandus
d) Pengolahan
sampah dengan cara 4R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali),
Recycle (mendaur ulang) dan Replace (mengganti)
e) Mengurangi
penggunaan insektisida yang berlebihan
f) Pembatasan penggunaan bahan bakar fosil, agar
dapat menyelamatkan iklim dan kelangkaan bahan bakar di masa yang akan datang
g) Penggunaan barang yang terbuat dari bahan ramah
lingkungan
h) Menjaga terumbu karang yang terdapat di lautan,
tidak menggunakan bom ikan serta sangat dilarang menggunakan pukat harimau,
agar benih-benih ikan di lautan maupun perairan lainnya tidak berkurang
i)
Menghemat
penggunaan kertas, karena kertas diproduksi dari kayu, sehingga penggunaan
kertas yang berlebihan dapat berdampak pada penebangan pohon yang semakin tak
terkendali;
j)
Industri
yang ramah lingkungan, selalu melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) sebelum mendirikan pabrik, serta memiliki solusi untuk mengatasi
masalah-masalah yang akan ditimbulkan oleh industri tersebut di masa depan
3.
RUMUS KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
A.
GDP
(GROSS DOMESTIC PRODUCT)
Produk
Domestik Bruto (PDB) atau dalam bahasa inggris disebut Gross Domestic
Product adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksi
oleh faktor- faktor produksi milik warga negara, negara tersebut dan warga
negara asing yang tinggal di negara tersebut dalam periode waktu tertentu
(biasanya satu tahun).
GDP
merupakan nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan, penjumlahan nilai
tambah, dan penjumlahan pendapatan di dalam perekonomian selama periode waktu
tertentu.
GDP juga merupakan
penjumlahan nilai konsumsi (C), investasi (I), pembelian barang & jasa oleh
pemerintah (G) dan ekspor neto atau nilai ekspor setelah dikurangi nilai impor
(X-M). Rumusnya adalah:
GDP = Konsumsi +
Investasi + Pengeluaran Pemerintah + (Ekspor - Impor)
B.
GNP
(GROSS NATIONAL PRODUCT)
Produk
Nasional Bruto (PNB) adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya
satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat
negara tersebut yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil
produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. Rumusnya
adalah:
GNP = GDP - Produk Neto
Terhadap Luar Negeri
C.
NNP
(NET NATIONAL PRODUCT)
NNP adalah
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu,
setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal. Rumusnya
adalah:
NNP = GNP - Penyusutan
D.
NNI
(NET NATIONAL INCOME)
NNI adalah
jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak
tidak langsung (indirect tax). Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya
dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Rumusnya adalah:
NNI = NNP - Pajak Tidak
Langsung
E.
NI
(NATIONAL INCOME)
NI adalah
jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Mencari
pendapatan nasional menggunakan 3 pendekatan yaitu pengeluaran, pendekatan
pendapatan, dan pendekatan produksi. Rumusnya sebagai berikut:
a. Pendekatan
Pengeluaran
Y = Konsumsi+Investasi+Pengeluaran
Pemerintah+(Ekspor- Impor)
b. Pendekatan
Pendapatan
Y = Sewa + Upah + Bunga + Laba
c. Pendekatan Produksi
Y = (P.Q)1 + (P.Q)2 + ... + (P.Q)n (P =
Price Q = Quantity)
F.
PI
(PERSONAL INCOME)
PI adalah jumlah
seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benarsampai
ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran
asuransi, iuran jaminan sosial, pajak perseorangan dan ditambah dengan
transfer payment. Rumusnya adalah:
PI = (NNI + Transfer
Payment) - (Laba Ditahan + Iuran Asuransi + Iuran Jaminan Sosial + Pajak
Perseorangan)
G.
DI
(DISPOSIBLE INCOME)
DI adalah
pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya. Rumusnya adalah:
DI = PI - Pajak
Langsung
SUMBER:
Buku Perekonomian Indonesia, karya : Dumairy, Erlangga 1997