Makalah
Matematika
Fungsi Linier & Non Linier
Fungsi Linier & Non Linier
Disusun Oleh :
Asma
Ul Husna (21216138)
Chintia Devi Gailea (21216583)
Emiliana Pasangka (22216329)
Renaldi Subiantoro (26216168)
Widy Cinthya Yusuf (27216635)
Chintia Devi Gailea (21216583)
Emiliana Pasangka (22216329)
Renaldi Subiantoro (26216168)
Widy Cinthya Yusuf (27216635)
Kelas :
1EB05
1EB05
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
DEPOK
2016
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi mengenai
fungsi
dan grafik. Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada dosen mata kuliah matematika ekonomi yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini. Dan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat kami harapkan, untuk kesempurnaan penyusunan
makalah selanjutnya.
Depok , 24 Oktober 2016
Tim Editor Makalah
Tim Editor Makalah
Dalam pembuatan makalah ini kami mengangkat beberapa
rumusan masalah diantaranya:
- Apa
definisi pengertian dari Fungsi dan
grafik?
- Bagaimana
perubahan kurva yang terjadi apabila berlainan fungsi?
- Bagaimana cara menganalisa soal mengenai
fungsi?
Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah diatas kami memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut:
Dari rumusan masalah diatas kami memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut:
- Mengetahui
definisi arti Fungsi
dan grafik.
- Mengetahui perubahan kurva
sebuah fungsi linear.
- Mengetahui perubahan kurva sebuah fungsi nonlinear.
Ø Misal
: ada himpunan A dan B bila setiap elemen dari A dikaitkan dengan suatu kaitan
yang khusus dengan setiap elemen di B dan kaitan tersebut mempunyai syarat atau
aturan-aturan yang khusus, maka kaitan tersebut disebut “Fungsi”
Ø Contoh
: jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan.
F: A
→ B
Yang
artinya f memetakan A ke B.
A
disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut daerah hasil ( kodomain )
dari f.
Konsep fungsi
erat kaitannya dengan relasi
Contoh soal
sederhana dari konsep fungsi
Diketahui fungsi
y = f(x) = 2x2+4x-1 , maka
nilai x = 2 adalah ….
Cara
penyelesaiannya:
Jika x = 2, maka
y = f(x) = 2x2+4x-1
y = f(2) = 2.22+4.2-1
=
8 + 8 – 1
=
15
Jadi nilai
fungsi f(x) = 2x2+4x-1 ketika x bernilai 2 adalah 15.
Relasi merupakan suatu kaitan dari unsur–unsur 2
bilangan sembarang. Pengertian relasi adalah merupakan himpunan pasangan
terurut yang merupakan himpunan bagian dari produk kartesius antara wilayah dan
kowilayah.
Fungsi juga merupakan relasi, hanya konsep
fungsi lebih sempit dibanding dengan konsep relasi. Syarat fungsi:
a.
Unsur dari A harus seluruhnya muncul dalam pasangan terurut
b.
Unsur dari A tidak boleh muncul
dua kali atau lebih dari satu kali dalam pasangan terurut.
A.
Menurut Sifatnya
1.
Fungsi Ke dalam (Into)
Fungsi
satu-satu/ fungsi into/ fungsi injektif f : A B disebut fungsi satu-satu
jika setiap
anggota
A mempunyai bayangan yang berbeda, dengan kata lain tidak ada dua anggota A
yang
mempunyai bayangan yang sama didalam B. Jadi jika f(a1) = f(a2)
maka a1 = a2 atau
jika
a1 a2 maka f(a1) f(a2).
2.
Fungsi Kepada (Surjektif)
Misalkan
f : A B maka range f(A) B. Jika f(A) = B, yaitu setiap y
B ada x A sehingga f(x) =
y,
maka f disebut fungsi pada/ surjektif dari A ke B.
1.
Fungsi Aljabar
Fungsi
aljabar adalah fungsi yang aturannya meliputi operasi aljabar (tambah, kurang,
kali,
bagi,
akar, dan pangkat).
Ø Fungsi
Rasional
Fungsi
rasional adalah fungsi yang variabel bebasnya berpangkat bilangan bulat .
Fungsi
rasional
meliputi :
Ø Fungsi
Polinom
Fungsi
polinom merupakan fungsi suku banyak bentuknya
f(x)
= an xn + an-1 xn-1 +…..+ a2x2
+ a1x + a0
dengan an ≠ 0
a0
= suku tetap
an
, an-1 , …..a, a0 = bilangan real
contoh
fungi polinom : 2x3+ 4x2 +6x-5
5x2
+ 4x -8 dst
Ø Fungsi
Kubik
Fungsi
kubik adalah fungsi yang berpangkat tiga.
Bentuknya
f(x) = ax3 + bx2 +cx + d
dengan
a≠ 0
Contohnya
fungsi kubik : x3 + 2x2 + 5x +6
- Fungsi
linear
adalah fungsi yang variabelnya berpangkat 1 dan
grafiknya merupakan garis lurus.
Bentuknya y = f(X) = ax + b dimana : a
dan b = konstanta dan a≠ 0
Contoh dari fungsi linear: y = x+3
Langkah- langkah melukis fungsi grafik
linear:
a.
Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0 diperoleh koordinat A( x1 ,0)
b.
Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0 diperoleh koordinat B (0, y1)
c.
Hubungkan dua titik A dan B sehingga terbentuk garis lurus.
1.
y
= 2x+4 ;dua buah titik yang dibutuhkan untuk menggambarkannya
(0,4) dan (-2,0)
(0,4) dan (-2,0)
Jika x = 0, maka
y= 2.0 + 4 = 4
Jika y = 0, maka
0 = 2x + 4
-4 = 2x
-4:2 = x
-2 = x

Jika, y = -2x + 4 ; dua buah titik yang dibutuhkan
untuk menggambarkannya
(0,4) dan (2,0)
(0,4) dan (2,0)
Jika x = 0, maka
y = -2.0 + 4 = 4
Jika y = 0, maka
0 = -2x + 4
-4 = -2x
-4 : -2= x
2= x
Maka grafiknya
akan berubah menjadi:

2.
y
= 2x - 4;dua buah titik yang dibutuhkan untuk menggambarkannya
(0,-4) dan (2,0)
Jika
x = 0, maka y = 2.0 – 4= -4
Jika y = 0, maka 0 = 2x – 4
4 = 2x
4 : 2 = x
2 = x
Maka grafiknya menjadi:

Jika, y = -2x – 4; dua
buah titik yang dibutuhkan untuk menggambarkannya
(0,-4) dan (-2,0)
(0,-4) dan (-2,0)
Jika x = 0, maka
y = -2.0 – 4 = -4
Jika y = 0, maka
0 = -2x – 4
4 = -2x
4 : (-2) = x
-2 = x
Maka grafiknya
berubah menjadi:

3.
Buatlah grafik dari persaamaan y = x + 3
Penyelesaiannya
Pertama
kita tentukan titik perpotongan pada kedua sumbu:
o
Titik potong pada sumbu y, jika x
bernilai 0 maka y bernilai:
y
= x + 3
y
= 0 + 3
y
= 3
o
Titik potong pada sumbu x, jika y bernilai 0 maka x bernilai:
y
= x + 3
0
= x + 3
x
= -3
·
Kemudian kita tarik garis lurus dari
titik koordinat tersebut, maka diperoleh grafik sebagai berikut:

Jika x=0, maka y= -3
Jika y=0, maka 0= -x + 3
-3 = -x
3 = x
Dan kurvanya menjadi seperti berikut:

4.
Jika ada sebuah
fungsi y
= 2x + 6, maka
mencari titik potongnya adalah sebagai berikut:
Jika x = 0, maka y = 6
Jika y = 0, maka 0 = 2x + 6
-6 = 2x
-6 : 2 = x
-3 = x
Maka bentuk kurvanya menjadi seperti berikut:

Jika fungsi y = -2x + 6, maka mencari titik potongnya
menjadi:
Jika x = 0, maka y = 6
Jika y = 0, maka 0 = -2x + 6
-6 = -2x
-6 : -2 = x
3 = x
Maka, bentuk
kurvanya menjadi :

5.
Jika sebuah fungsi y = 2x + 3, maka cara mencari titik
potong menjadi:
Jika x = 0, maka y = 3
Jika y = 0, maka 0 = 2x + 3
-3 = 2x
-3/2 = x
Maka bentuk kurvanya menjadi sebagai berikut:
Jika fungsi berubah menjadi y = -2x + 3, maka cara mencari
titik potongnya menjadi:
Jika x = 0,
maka y = 3
Jika y = 0,
maka 0 = -2x + 3
-3 = -2x
-3/-2 = x
3/2 = x
Maka,
kurvanya menjadi sebagai berikut:

·
Fungsi non linear biasanya membentuk kurva parabola. Bentuk fungsi yang akan kami bahas
mengenai fungsi non linear yang berbentuk kuadrat. Fungsi kuadrat
adalah fungsi yang berpangkat dua.
Sifat sifat
grafik fungsi kuadrat:
a. Jika a > 0, maka grafik terbuka ke atas
dan mempunyai titik balik minimum. (titik puncaknya mempunyai nilai terkecil)
b. Jika a < 0, maka grafiknya
terbuka ke bawah dan mempunyai titik balik maksimum. (Titik puncaknya mempunyai
niai terbesar)
c. Jika
D merupakan deskriminan suatu fungsi kuadrat
f(x) = ax² + bx + c, maka:
-
Jika D > 0, maka grafik y = f (x)
memotong sumbu x pada sua titik yang berbeda
- Jika
D < 0, maka grafik y = f(x) menyinggung sumbu x pada suatu titik.
- Jika
D < 0, maka grafik y = f(x) tidak memotong sumbu x.
d. Bentuknya f(x) = ax2 + bx + c
Dengan a, b,
c merupakan konstanta a≠ 0
Contoh : 4x2
+ 6x + 5
Grafik persamaanya
y = ax2 + bx + c
berbentuk parabola.
e. Langkah-langkah melukis
grafik fungsi kuadrat:
- Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0
diperoleh koordinat (x1, 0)
- Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0
diperoleh koordinat (0, y1)
- Menentukan titik puncak (xp,yp)
Xp = -b/2a Yp
= D/-4a
Keterangan: Xp = Persamaan sumbu simetri
Yp = nilai maksimum atau minimum
D = Deskriminan (b ²-4ac)
- Kemudian hubungkan titik-titik koordinat
tersebut sehingga membentuk grafik parabola.
1.
Y =
- 8x + 12
- Titik
puncak :
=
= (4,-4)
Titik potong dengan sumbu y, x= 0
Y =(0,12)
- Titik potong
dengan sumbu x, y=0
X1 =
=
6 
X2 = 
v Maka
Kurva Sebagai Berikut :

Jika Y = -
- 8x + 12
- Titik
puncak :
=
= (-4, 28)
Titik potong dengan sumbu y, x= 0
Y =(0,12)
- Titik
potong dengan sumbu x, y=0
X1 = 
X2 = 
v Maka
Kurva Sebagai Berikut :

2.
Y =
- 5x + 4
- Titik
puncak :
=
= 
Titik potong dengan sumbu y, x= 0
Y =(0,4)
- Titik
potong dengan sumbu x, y=0
X1 =
=
4 
X2 = 
v Maka
Kurva Sebagai Berikut :

Jika Y = -
-
5x + 4
- Titik
puncak :
=
= 
Titik potong dengan sumbu y, x= 0
Y =(0,4)
- Titik
potong dengan sumbu x, y=0
X1 = 
X2 = 
v Maka
Kurva Sebagai Berikut :

3.
Y =
+ 4x -12
- Titik
puncak :
=
= 
Titik potong dengan sumbu y, x= 0
Y =(0,-12)
- Titik
potong dengan sumbu x, y=0
X1 =
= 2

X2 = 
v
Maka
Kurva Sebagai Berikut :
Maka
Kurva Sebagai Berikut :
Jika Y =
+ 4x + 12
- Titik
puncak :
=
= (2, 16)
Titik potong dengan sumbu y, x= 0
Y =(0,12)
- Titik
potong dengan sumbu x, y=0
X1 =
= -2
(-2,0)
X2 =
= 6
(6,0)
v Maka
Kurva Sebagai Berikut :

4.
Y =
+ 2x -3
- Titik
puncak :
=
= 
Titik potong dengan sumbu y, x= 0
Y =(0,-3)
- Titik
potong dengan sumbu x, y=0
X1 =
= 1
X2 =
-3 
v Maka
Kurva Sebagai Berikut :

Jika Y =
+ 2x + 3
- Titik puncak
:
=
= (1,4)
Titik potong dengan sumbu y, x= 0
Y =(0,2)
- Titik
potong dengan sumbu x, y=0
X1 =
= -1
(-1,0)
X2 =
= 3
(3,0)
v Maka
Kurva Sebagai Berikut :

5.
Y =
- 4x + 3
- Titik
puncak :
=
= (2,-1)
Titik potong dengan sumbu y, x= 0
Y =(0,3)
- Titik
potong dengan sumbu x, y=0
X1 =
= 3
X2 =
1 
v Maka
Kurva Sebagai Berikut :

Jika Y =
-4x + 3
- Titik
puncak :
=
= (-2,7)
Titik potong dengan sumbu y, x= 0
Y =(0,3)
- Titik
potong dengan sumbu x, y=0
X1 =
X2 =
v Maka
Kurva Sebagai Berikut :

Untuk fungsi
linier
y
= mx + b
mx
= gradien/kemiringan
b
= konstanta
- Jika b positif maka perpotongan fungsi
linier dengan sumbu Y di atas sumbu datar X.
- Jika b negative maka perpotongan
fungsi linier dengan sumbu Y di bawah sumbu datar X.
- Jika b nol maka perpotongan antara
fungsi linier dengan sumbu Y pada titik (0,0).
- gradien m merupakan kemiringan
fungsi linier terhadap sumbu X
Untuk fungsi non
linear
·
Jika a > 0, maka grafik terbuka ke
atas dan mempunyai titik balik minimum. (titik puncaknya mempunyai nilai
terkecil)
·
Jika a < 0, maka grafiknya terbuka ke
bawah dan mempunyai titik balik maksimum. (Titik puncaknya mempunyai niai
terbesar)
·
Jika D merupakan deskriminan suatu
fungsi kuadrat f(x) = ax² + bx + c,
maka:
-
Jika D > 0, maka grafik y = f (x)
memotong sumbu x pada sua titik yang berbeda
- Jika
D < 0, maka grafik y = f(x) menyinggung sumbu x pada suatu titik.
- Jika
D < 0, maka grafik y = f(x) tidak memotong sumbu x.
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya bagi kami selaku penyusun makalah.